Kehadiran Kiai Miftach, Marwah bagi MTQ ke-38 Sumut di Kampus UINSU

Kehadiran Kiyai Miftachul Akhyar Marwah bagi MTQ ke 38 Sumut
WR III UINSU Nispul Khoiri (kanan), KH Miftachul Akhyar (dua dari kiri) bersama pengurus PW NU Sumut. Foto: Ist

MedanSkalanews: Kehadiran KH Miftachul Akhyar, Rais Aam PB Nahdlatul Ulama (NU) ke Medan, Sumatera Utara, Selasa kemarin, bukan sekadar berkunjung.

“Kehadiran Kiai Miftach menjadi dambaan banyak kalangan di Sumatera Utara yang tanpa sadar menjadi marwah bagi pelaksanaan MTQ ke-38 tingkat Provinsi Sumut,” ujar DR H Nispul Khoiri MAg, Wakil Rektor (WR) III Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Rabu (23/3), malam di Medan.

Menurut Nispul Khoiri yang juga Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sumut ini, sebagai rasa hormat dan bangga dengan kehadiran Kiai Miftach, dia bersama tokoh NU di Sumut, Selasa sebelumnya, menyambut kedatangan Kiai Miftach di Vip Bandara Kualanamu hingga mendampinginya dalam Seminar Internasional “Alquran, Development, dan Dignified Society” dalam rangkaian MTQ ke-38 Provinsi Sumatera Utara, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut.

BACA JUGA: Gubernur Sumut Buka MTQ ke-38 di UIN Sumut

Kiai Miftach yang juga pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya itu, terang Nispul, terus mereka dampingi hingga kembali ke Jakarta.

Menurut Nispul, WR UINSU yang membidangi kerjasama ini, kondisi kemasyarakatan Sumut yang terkenal pluralis di tengah berbagai isu keagamaan yang sedikit menghangat di tanah air, kehadiran sosok Kiai Miftach diyakini menjadi penyejuk.

“Jadi bukan hanya menjadi marwah atas pelaksanaan MTQ, tapi lebih dari itu diharapkan menjadi penguatan bagi Sumut dan kekuatan tersendiri bagi UINSU yang dilahirkan oleh NU itu,” kata Nispul.

Pada Seminar Internasional “Alquran, Development, dan Dignified Society” dalam rangkaian MTQ ke-38 Provinsi Sumut itu, KH Miftachul Akhyar mengungkap harapannya agar pemerintah dan masyarakat di Sumut dapat mengambil inspirasi dan pelajaran dari Alquran untuk menjadi masyarakat yang bermartabat dan diberkahi oleh Allah SWT.

Sebab, kata Kiai Miftach, Alquran merupakan sumber pengetahuan dan petunjuk bagi seluruh aktivitas kehidupan masyarakat tidak terkecuali dalam penyelenggaraan pemerintah.