Medan-Skalanews: Direktur Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia Prof DR Rajab Ritonga MSi mengatakan, dengan berakhirnya pelaksanaan UKW Angkatan 41-42 digelar PWI-SPS Sumut, total wartawan kompeten di PWI secara nasional baru mencapai 15.503 orang.
Menurutnya, dengan berakhirnya UKW angkatan 630-631 secara nasional atau angkatan 41-42 di Sumut, total wartawan kompeten jenjang Muda, Madya dan Utama secara nasional baru mencapai 15.503 wartawan dari 20 ribuan wartawan anggota PWI.
Melihat jumlah portal berita secara acak mencapai 120 ribu website, kata Rajab, jika diestimasi setiap portal mempekerjakan sedikitnya tiga orang wartawan, berarti wartawan di Indonesia ada 40 ribuan, jika dikurang 15.503 wartawan kompeten ditambah dengan yang diuji 29 lembaga lainnya di bawah Dewan Pers, berarti masih cukup besar jumlah wartawan yang beroperasi belum kompeten.
Pada bagian lain, Rajab Ritonga menyampaikan ucapan terimakasih kepada PWI-SPS Sumut yang telah menyelenggarakan UKW Angkatan 41-42 serta kepada enam penguji dan pemagang UKW di PWI Sumut, kemudian penguji yang didatangkan dari PWI Kepri dan PWI Aceh untuk memenuhi pelaksanaan sepuluh kelas UKW di Hotel Le Polonia Medan itu.
Dia pun mengimbau wartawan Indonesia terus meng-upgrade pengetahuan agar tetap tampil profesional menghadapi perkembangan jaman.
“Wartawan Indonesia harus tetap mematuhi Kode Etik Jurnalistik, memahami UU Pers dan santun dalam menulis berita,” tegas Rajab Ritonga, saat menutup secara resmi pelaksanaan UKW diselenggarakan PWI Perwakilan Sumut-Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumut, Sabtu (30/7), di Hotel Le Polonia Medan.
Rajab mengakui, kesejahteraan wartawan masih paling memprihatinkan dibanding profesi lainnya. “Belum lagi, di lapangan rentan menghadapi banyak masalah, sehingga wartawan perlu meng-upgrade pengetahuan, salah satunya lewat UKW yang dilaksanakan selama dua hari ini,” sebut Rajab Ritonga.
Kecewa
Sebelumnya Anggota Komisi UKW PWI, Dr Dedi Syahputra, mengumumkan peserta UKW PWI-SPS Sumut Angkatan 41-42 berjumlah 60 pendaftar, absen tiga orang, dapat direkomendasikan kompeten kepada Dewan Pers sebanyak 48 orang. “Ada sembilan orang dinyatakan belum kompeten ditambah tiga orang absen,” terangnya.
Penutupan UKW itu menampilkan pesan kesan peserta oleh Abyadi Siregar, peserta UKW Jenjang Utama. Dia mengakui, meski usia kompetensi Madya miliknya boleh dibilang cukup lama, namun tetap merasa was-was dan kuatir mengikuti UKW jenjang utama itu. “Saya sangat was-was, kalau sampai saya tak direkomendasikan kompeten, itu pasti viral,” ungkap Abyadi Siregar yang masih aktif sebagai Kepala Ombudsman Perwakilan Sumut itu.
Menurut Abyadi, Pra UKW yang diselenggarakan PWI-SPS sehari sebelum pelaksanaan UKW dirasakannya sangat membantu membuka cakrawala dan arah konsentrasi mengambil jenjang tertinggi UKW itu. “Jadi, hemat saya, pelaksanaan pra UKW harus tetap dilaksanakan pada masa mendatang, karena sangat membantu dan memfokuskan pikiran peserta,” ujar Abyadi menanggapi kekesalan H Farianda Putra Sinik SE, Ketua PWI Sumut-Ketua SPS Sumut yang meluap karena capaian kompeten dalam UKW Angkatan 41-42 itu tidak mencapai 100 persen.
Farianda dalam sambutan penutupan UKW itu meluapkan kekesalannya. “Kalau pelaksanaan waktu lalu, tanpa dibekali dengan Pra UKW, yang tak kompeten paling banyak empat orang, UKW hari ini malah yang gagal mencapai 9 orang,” katanya.
Farianda pun meminta mempertimbangkan pelaksanaan Pra UKW di masa mendatang. “Perlu kita evaluasi pra UKW ini, apa yang salah. Jika memang dirasa tak membantu, pra UKW ditiadakan saja,” ketusnya. SN-R03