Medan-Skalanews | Tatanan Aktivis Mahasiswa Unggulan (TAMU) melakukan aksi unjuk rasa di depan Hotel Grand Central Medan, terkait kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Padanglawas (Palas) yang dilangsungkan di hotel tersebut, Kamis (15/9/2023).
Ibrahim Cholil selaku Ketua Tatanan Aktivis Mahasiswa Unggulan (TAMU) dalam orasinya menyampaikan, bahwasanya anggaran Bimtek Kades ini diambil dari Dana Desa (DD) masing-masing sebesar Rp5 juta/peserta.
Menurutn Ibrahim, jika 5 juta rupiah dikali 303 Desa se-Kabupaten Padanglawas maka Jumlahnya Rp1,5 M, namun yang terdengar di lapangan peserta di lokasi bukan satu orang setiap desa, melainkan ada yang 2 bahkan 3 orang, hal ini tentu membuat dana desa yang dikeluarkan lebih banyak untuk kegiatan Bimtek ini.
Jika dicermati serta melihat kondisi Desa di Kabupaten Padanglawas, tambah Ibrahim, kegiatan Bimtek ini bukanlah sesuatu yang urgen dalam pengalokasian dana desa, melainkan masih ada lagi hal yang paling prioritas seperti Meningkatkan ketahanan pangan, Menyelesaikan permasalahan kemiskinan, Meningkatkan perekonomian masyarakat, dan Mengurangi stunting.
Ironisnya, hingga saat ini belum terlihat adanya asas manfaat dari kegiatan Bimtek yang sudah dilakukan puluhan kali, yang menelan anggaran puluhan miliar rupiah setiap tahunnya.
“Kami menduga kegiatan Bimtek ini hanyalah sebagai ajang untuk menghambur-hamburkan anggaran negara, tanpa memikirkan asas manfaatnya,” ucap Ibrahim.
Oleh karena itu, lanjut Ibrahim, kami selaku Tatanan Aktivis Mahasiswa Unggulan menyampaikan beberapa tuntutan yakni:
- Meminta kepada Bapak Muhammad Wahyu Amanda selaku Pimpinan Lembaga LPP Karya Nusantara, agar menjelaskan terkait Bimtek Kepala Desa se-Kabupaten Padanglawas yang menelan anggaran miliaran rupiah, dan menjelaskan apakah Bimtek Kepala Desa Sesuai dengan hasil Musrembang Desa.
- Meminta kepada Ketua APDESI dan Plt Dinas PMD Palas, agar menjelaskan dan menunjukkan hasil realisasi Bimtek, dari kegiatan Bimtek yang sudah terselenggara beberapa kali pada Tahun 2023.
- Mendesak Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara selaku Aparat Penegak Hukum (APH) agar memanggil dan memeriksa Pimpinan LPP Karya Nusantara, Ketua APDESI, Plt Dinas PMD dan Plt Bupati Padanglawas terkait dugaan kongkalikong dalam kegiatan Bimtek Kepala Desa se-Kabupaten Padanglawas.
Demikian tuntutan yang dibacakan Ibrahim Cholil selaku Ketua TAMU. Setelah tiga jam melakukan aksi damai, namun Pihak Panitia, Ketua APDESI, dan Plt PMD Palas tidak berani menjumpai mahasiswa yang sedang berunjukrasa.
Akhirnya, Tatanan Aktivis Mahasiswa Unggulan masuk ke dalam hotel untuk mengecek kegiatan Bimtek Kepala Desa. Namun sangat disayangkan, TAMU tidak menemukan seorang pun di dalam, sementara acara Bimtek akan ditutup besok, Sabtu, 16 September 2023.
Sehingga Tatanan Aktivis Mahasiswa Unggulan menilai, kegiatan Bimtek Kepala Desa adalah Bimtek bohongan dan dinilai hanya ingin menghambur-hamburkan anggaran Dana Desa. * SN-HMH