Medan–Skalanews: Aksi rebutan jenazah mualaf di Sei Sikambing Medan berlangsung ricuh dan nyaris bentrok, Selasa kemarin. Ratusan massa Ormas Islam yang berhimpun dalam wadah Forum Islam Bersatu (FIB), bersama umat Islam lainnya, mengambil paksa jenazah mualaf dari keluarga yang masih non-muslim.
Perdebatan panas tak terelakkan antara masa FIB dibantu masyarakat muslim lainnya yang sudah berkumpul di lokasi, nyaris terjadi bentrok dengan masa Pemuda Batak Bersatu (PBB).
Negosiasi tentang tata cara pemakaman, sebab pihak keluarga jenazah laki-laki menginginkan dilaksanakan secara Kristen, namun anak-anak almarhum yang datang dari Pekanbaru meminta agar jenazah orang tuanya dimakamkan secara Islam, sebab hingga meninggal orang tuanya tetap memeluk Islam.
“Berdasarkan data dan informasi yang kami dapatkan, bahwa jenazah Putra Ramdhan diketahui beragama Islam, sesuai data dari pihak kelurahan dan pengakuan dari anak dan menantunya, bahwa orang tua mereka masih berstatus agama Islam hingga meninggal,” ujar Zulkifli Rangkuti SPdI Ketua Umum DPP FIB Sumatera Utara, kepada media, Selasa (1/2) di sela pelaksanaan fardu kifayah almarhum di Masjid Al-Hasanah Sei Sikambing Medan.
Disampaikan Ustaz Zulkifli, bahwa almarhum Putra Ramadhan ini sebelumnya tinggal di Pekanbaru dan menikah di sana secara Islam, hingga akhirnya dia izin pulang ke Medan kepada anak-anaknya yang di Pekan Baru, untuk melihat orang tuanya sekaligus bersilaturahmi acara tahun baruan bersama keluarganya yang mayoritas masih non-muslim.
“Almarhum sudah meninggal sejak tanggal 30 Januari lalu dan akan dimakamkan secara Kristen. FIB begitu mendapat informasi langsung bergerak ke alamat di Jalan Notes, di situ bertemulah kami dengan anak-anak almarhum sembari mereka menangis minta agar almarhum papanya dimakamkan secara Islam,” sambung ustaz yang biasa disapa UZR ini.
Alotnya negosiasi, sebab pihak keluarga almarhum ngotot agar jenazah dimakamkan secara Kristen, namun Ormas Islam dan masyarakat Islam yang lain tetap bersikeras bahwa jenazah ini muslim dengan bukti data yang disampaikan Kelurahan, yang menyatakan almarhum status beragama Islam.
“Bagi FIB inilah jihad yang sebenarnya, bahkan terhadap jenazah sekalipun iman Islam harus dijaga. Syukurlah berkat koordinasi dan komunikasi yang baik antara pihak pemerintah, FKUB dibantu aparat TNI Polri, akhirnya jenazah dapat kita laksanakan fardu kifayah sesuai syariat Islam,” tambah tokoh muda Islam Sumatera Utara ini.
Setelah jenazah diserahkan kepada umat Islam, kemudian dilaksanakan fardu kifayah dengan memandikan, mengafani sekaligus mensalatkan di Masjid Al-Hasanah Sei Sikambing Medan. Sesudah salat Ashar, dilanjutkan dengan salat jenazah dan langsung dikebumikan tepatnya persis di belakang Masjid Al Hasanah. SN-W16