SIAPA menyangka, pria bertubuh bongsor ini ternyata seorang akademisi yang malang melintang terkenal sebagai pentolan aksi hingga memimpin sebuah perguruan tinggi di Kota Lemang, Sumatera Utara (Sumut).
Terlebih ketika menyimak perkembangan tingkahnya saat kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara Tahun 2005-2009. Dia bukan kutu buku, tapi mahasiswa super sibuk, mengurus organisasi kampus hingga menyuarakan aspirasi masyarakat, menyoroti penyimpangan kebijakan dan protes kezaliman lewat unjukrasa di jalanan.
Ficki Fadli Pardede mengawali pendidikannya di SD Negeri 142818 Hutapadang, Sipirok tamat tahun 1999. Kemudian melanjutkan sekolahnya di SMPN 2 Sipirok tamat tahun 2002.
Usai menimba ilmu di Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Jabalul Madaniyah Sijungkang, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Tahun 2005 dia pun lulus di Fakultas Tarbiyah IAIN Sumut wisuda Tahun 2009. Baginya, menimba ilmu tiada habisnya, dia pun mengambil masternya Tahun 2013 dan doktor tercepat Tahun 2021, keduanya di IAIN Sumatera Utara.
Dia adalah Ficki Fadli Pardede, anak desa yang fenomenal, kelahiran Sipirok 13 Mei 1987. Anak kedua dari empat bersaudara buah perkawinan Ahmad Daim Pardede dan ibundanya Kamsaria Harahap ini memulai karir organisasi ekstra kampus sebagai Sekretaris Umum Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Fakultas Tarbiyah IAIN Sumatera Utara.
Sepak terjang suami Dian Indal Lestari AmKeb SPd, ayah Shaquila Az-zalfa Pardede dan Aylin Adha Mumtazah Pardede ini di dunia aktivis sudah tidak diragukan lagi. Sejumlah jabatan organisasi ekstra dan intra kampus dia duduki. Dia juga sebagai Ketua Pengurus Cabang PMII Medan.
Intra Kampus, dia juga pernah merebut jabatan organisasi intra kampus Himpunan Mahasiswa Jurusan se-kawasan Fakultas Tarbiyah. Saat itu kesempatan Pardede, mengenalkan organisasi PMII di Fakultas Tarbiyah yang belum begitu popular bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi itu.