Nispul Khoiri: Kader PMII Harus Menjadi Agen Pemersatu

Nispul Khoiri: Kader PMII Harus Menjadi Agen Pemersatu
Nispul Khoiri (tengah) saat menyampaikan materi pada pengkaderan PMII didampingi Moderator Riska (kiri) dan Rahmat Ritonga Ketua PC PMII Kota Medan (kanan) di Pesantren an-Nahdy, Jl Pendidikan, Percut Seituan, Deliserdang. Foto:SN|khalik

Percut SeituanSkalanews: Senior Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), DR Nispul Khoiri MAg mengingatkan segenap kader organisasinya itu harus mampu menjadi agen sosial dan agen perubahan.

“Tentunya dengan prestasi dalam bidang masing-masing harus menjadi motor dalam kemajuan dan menjadi agen pemersatu di tengah masyarakat, harus bisa membaur dan bersosialisasi di tengah masyarakat,” kata Nispul Khoiri saat menjadi pemateri pada pengkaderan digelar Pengurus Cabang (PC) PMII Kota Medan, akhir pekan lalu.

Nispul Khoiri, alumni PMII Fakultas Syariah IAIN Sumut ini, kelihatan tetap semangat dan antusias memberikan materi pada setiap acara-acara kaderisasi di segala tingkatan pengkaderan yang dilaksanakan PMII, baik ditingkat rayon, komisariat, cabang maupun PKC.

Dia juga menegaskan, seorang kader mempunyai tanggung jawab besar dalam mempertahankan NKRI dan paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), baik dalam kampus maupun dalam kehidupan masyarakat.

BACA JUGA: PC PMII Medan Salurkan Bantuan Dampak Covid-19

“Seorang kader harus selalu bergandengan tangan tidak boleh saling sikut, harus menjadi sahabat sejati baik dalam keadaan susah maupun senang,” ujarnya.

Menurutnya, sebagai kader harus mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi, harus menjadi garda terdepan untuk menjaga keutuhan NKRI. “Ketika menilik sejarah NKRI,  tak terlepas dari peran aktif ulama-ulama NU, di antaranya Hasyim Asy’ari dan ulama-ulama NU lainnya,” kata Nispul.

Nispul Khoiri yang sekarang diamanahkan menjadi Wakil Rektor UIN Sumatera Utara ini juga mengingatkan, tugas berat dari aktivis mahasiswa hari ini bukan hanya di bidang akademik.

“Kader PMII tidak boleh cengeng, kader PMII tidak boleh selalu mengeluh tentang kesulitan ekonomi, kader PMII harus mandiri, harus pandai berwirausaha, hal ini sejalan dengan program NU yakni kemandirian NU di tahun 2024,” katanya.

Nispul Khoiri juga mengatakan, pintu kantornya di UIN Sumut terbuka selalu untuk siapapun, terlebih untuk kader PMII untuk berdiskusi atau bersilaturahmi. “Silakan datang ke kantor saya, pintu selalu terbuka untuk kalian dalam berdiskusi,” tantangnya.

Dia juga berpesan, para kader PMII penting memahami, bahwa persahabatan itu tidak boleh hanya diukur dari segi materi dan proyek saja, namun persahabatan itu harus benar dari hati dan nurani yang paling dalam,” ujarnya. SN-Kh