KHASIAT ginseng merah untuk mencegah dan memulihkan penyakit demensia semakin terungkap dan menunjukkan hasil. Baru-baru ini, banyak riset mengungkap efek dari mengonsumsi ginseng merah secara rutin, terutama memulihkan demensia dan meningkatkan fungsi kognitif.
Demensia adalah suatu kondisi menurunnya cara berpikir dan daya ingat seseorang, yang biasanya terjadi pada lansia (usia 65 tahun ke atas). Kondisi ini pun dapat memengaruhi gaya hidup, aktivitas sehari-hari, hingga kemampuan bersosialisasi penderitanya.
Kondisi menurunnya daya ingat ini biasanya disebut juga dengan penyakit pikun (pelupa). Meski begitu, tak semua orang yang pelupa mengalami demensia.
Fungsi kognitif merupakan fungsi kompleks pada otak manusia yang melibatkan aspek memori, baik jangka pendek atau jangka panjang, perhatian, perencanaan, dan nalar serta strategi dalam berpikir dari seseorang. Fungsi kognitf juga melibatkan aspek kognitif pada seseorang, seperti bahasa dan perbendaharaan kata.
Lewat riset yang terus dilakukan, tanaman herbal unggulan Korea ini pun menunjukkan khasiatnya. Banyak riset mengungkap efek dari mengonsumsi ginseng merah secara rutin, mampu memulihkan demensia dan juga meningkatkan fungsi kognitif.
Pada konferensi ilmiah yang digelar Korean Society of Ginseng pada musim semi 2023, Institute for Alzheimer’s & Dementia Research, Konyang University, serta Natural Products Research Institute, Korea Ginseng Corporation memaparkan, mekanisme senyawa ginsenoside dalam ginseng mampu memulihkan gangguan kognitif pada penyakit Alzheimer.
Tim peneliti membagi 18 tikus ke dalam tiga kelompok yakni tikus normal, tikus yang mengidap Alzheimer, serta tikus mengidap Alzheimer yang mengonsumsi senyawa ginsenoside. Tujuan tim peneliti adalah untuk mengkaji perubahan protein otak dan metabolit.
Hasil riset menunjukkan, perubahan protein yang merusak sinapsis otak (percabangan antara sel-sel saraf) dan mitokondria pada tikus yang menderita Alzheimer mengalami pemulihan hingga mencapai level pada tikus normal setelah mengonsumsi senyawa ginsenoside.
Selain itu, tim riset dari Department of Psychiatry, Hallym University’s Sacred Heart Hospital Dongtan mengonfirmasi, dengan mengonsumsi ginseng secara rutin, mampu membantu pencegahan penurunan fungsi kognitif yang ditimbulkan oleh penyakit Alzheimer.
Tim tersebut juga mengamati keterkaitan antara ginseng dan fungsi kognitif pada 160 individu berusia 65-90 tahun yang tidak menderita demensia. Menurut hasil riset ini, kelompok yang mengonsumsi ginseng memiliki episodic memory scores (EMS) yang lebih tinggi.
Pada kelompok yang tidak memiliki mutasi gen Apolipoprotein E4, gen yang meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dengan gejala tahap akhir, mengonsumsi ginseng terbukti efektif menambah EMS.
Kelompok yang telah mengonsumsi ginseng selama lebih dari lima tahun, bahkan menunjukkan efek yang lebih jelas terkait pencegahan penurunan fungsi kognitif akibat penyakit Alzheimer tahap awal.
Sejumlah hasil riset ini mengungkap, khasiat ginseng sebagai suplemen potensial mencegah dan memulihkan gangguan kesehatan seperti demensia, serta kerusakan fungsi kognitif ringan.
Hasil riset ini menjelaskan alasan di balik popularitas dan khasiat ginseng sebagai suplemen kesehatan selama berabad-abad. Ginseng juga semakin digemari banyak orang, serta menjadi komoditas ekspor bernilai tinggi, dan suvenir premium khas Korea. * B1N/PrN