Jakarta–Skalanews: Mewakili Kapolri, Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Komjen Pol Ahmad Dhofiri MSi mengurai potensi konflik menjelang perhelatan politik (Pemilu) tahun 2024.
“Potensi konflik itu, didominasi beragam isu-isu terkait politik identitas. Untuk itu membangun sinergitas dengan para mubaligh dan tokoh-tokoh agama lainnya dalam memberikan pemahaman secara objektif tentang peristiwa secara terbuka,” kata Komjen Pol Ahmad Dhofiri di hadapan peserta Munas III Bakomubin di Hotel Aryaduta Jakarta, Sabtu (27/2), saat membacakan amanat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo MSi didampingi Ketua Umum PP Bakomubin Dr H Ali Mukhtar Ngabalin.
Menurutnya, Indonesia yang sangat majemuk dengan luas wilayah yang begitu luas terbentang dari Sabang hingga Merauke dengan beratus bahasa daerah, multietnik, agama dan beragam budaya harus dijaga serta dirawat potensi sosial ini guna terus membangun Indonesia menjadi lebih baik untuk masa depan.
Jenderal Dofiri lebih jauh menyampaikan, bahwa kemajemukan ini perlu dirawat, sebab potensi konflik sangat rentan terjadi, disebabkan berbagai isu yang tidak bertanggung jawab yang hanya memecah belah anak bangsa.
“Peran para mubaligh dan ulama sangat penting bagi terciptanya situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif dari berbagai informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, berbagai narasi dan diksi yang berpotensi negatif, perlu dilakukan tindakan preventif agar tidak menjadi masalah besar bagi bangsa kita,” sambung alumni Akpol 1989 ini.
Hal lain yang mempengaruhi kondisi di atas, salah satunya faktor media. Percepatan teknologi informasi yang tersaji tanpa sensor harus direspons secara bijak, agar tidak menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat. Untuk itu pemahaman dan edukasi dari para mubaligh kepada masyarakat sangat penting dalam membantu tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah final, yang mengatur kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara secara damai membangun muamalah tanpa membedakan suku, ras dan agama mana pun, juga perlu diperhatikan dampak penggunaan teknologi yang jika tidak dikontrol secara baik, mengkhawatirkan terjadinya konflik horizontal di masyarakat dan bangsa kita,” ucap mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Menurutnya, Bakomubin memiliki peran penting dalam membangun sinergitas dengan Polri dalam menciptakan situasi keamanan, sehingga program-program pemerintah dalam mensukseskan pembangunan nasional dapat berjalan baik, tanpa ada gangguan Kamtibmas.
Pandemi covid memberikan dampak terhadap situasi perekonomian Indonesia, kesenjangan ekonomi, bertambahnya kelompok ekonomi kelas bawah dan pengangguran terbuka yang terus meningkat.
“Polri sangat terbuka kepada siapa pun untuk melakukan komunikasi secara langsung agar kita secara bersama mampu menekan terjadinya berbagai potensi konflik terkait peta politik terutama menjelang perhelatan tahun politik tahun 2024,” sambung Komjen Pol Ahmad Dofiri mengurai potensi konflik, dalam pidato tertulis Kapolri itu. SN-W16