Oleh: Andhika Wahyudiono
Tren yang semakin nyata dalam dunia pasar modal Indonesia adalah dominasi anak muda sebagai pemilik rekening investor. Fakta ini tercermin dalam kepemilikan rekening investor di agen penjual efek reksa dana financial technology, yang pada Kamis, 10 Agustus 2023, mencapai 78 persen dari total kepemilikan. Hal ini menggambarkan tren kuat di mana kaum muda semakin tertarik dan terlibat dalam investasi di pasar modal.
Data yang dikutip dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia mengungkapkan bahwa persentase pemilik rekening investor muda terus meningkat seiring dengan pertumbuhan total investor di pasar modal sepanjang tahun ini. Dalam periode year to date (ytd), pertumbuhan tersebut mencapai 11,22 persen. Jumlah investor di pasar modal juga mengalami peningkatan, naik dari 10,31 juta investor pada tahun 2022 menjadi 11,46 juta investor pada tanggal 8 Agustus 2023. Angka ini mencakup berbagai jenis investasi, termasuk saham, reksa dana, dan Surat Berharga Negara (SBN).
Dari data yang tersedia, dapat disimpulkan bahwa kepemilikan rekening investor mengalami peningkatan yang signifikan, dengan jumlah terbesar terkait dengan reksa dana. Jumlah investor reksa dana mencapai 10,74 juta, sedangkan jumlah investor saham dan surat berharga lainnya mencapai 4,90 juta, dan investor SBN mencapai 931 ribu.
Selain itu, total aset yang terdaftar di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) juga mengalami peningkatan sebesar 2,25 persen dalam periode ytd. Aset ini tumbuh dari Rp6.717,44 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp6.868,81 triliun pada tanggal 8 Agustus 2023. Kenaikan aset ini sejalan dengan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta kapitalisasi pasar.
Dalam hal demografi, per 8 Agustus 2023, data menunjukkan bahwa investor individu di Indonesia didominasi oleh pria dengan persentase 62,16 persen. Lebih menarik lagi, 56,98 persen dari investor tersebut berusia di bawah 30 tahun, menunjukkan minat yang kuat dari generasi muda untuk terlibat dalam investasi di pasar modal. Sementara itu, dari segi pekerjaan, 32,29 persen berasal dari pegawai swasta, pegawai negeri, dan guru. Dari sisi pendidikan, mayoritas investor memiliki pendidikan terakhir SMA dengan persentase 64,04 persen. Dalam hal pendapatan, 46,92 persen investor memiliki penghasilan tahunan antara Rp10 juta hingga Rp100 juta.