MANTAN juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Al Ngawi Sastro (Cak Sastro) menegaskan bahwa masa mendatang Nahdlatul Ulama (NU) harus mampu memainkan peran-peran strategis sebagai penopang spirit kebangsaan. Hal ini penting, mengingat tantangan ke depan cukup kompetitif dan kompleks dengan beragam isu global.
“Hal penting yang harus segera dilakukan NU untuk masa mendatang, lakukan konsolidasi baik yang sifat organisatoris maupun kelembagaan, mampu mengonsolidir kekuatan sosial dan kultural yang dimiliki NU, dan hal terpenting NU harus mampu menentukan garis, bahwa Politik NU itu adalah politik kebangsaan, politik NU itu menjaga keutuhan kebangsaan dan NU harus mampu sebagai manajer yang baik bagi setiap warga NU yang bermain politik praktis di berbagai partai politik yang ada”, ucap cak Sastro di sela-sela Muktamar, Kamis (23/12) di Kampus Unilam.
BACA JUGA: Muktamirin Sepakati Pemilihan Ketua Umum PB NU Lewat Voting
Lebih jauh disampaikan Cak Sastro, bahwa NU bisa berdiri secara mandiri, meskipun tidak berada dalam kekuasaan, dan ini dibuktikan, bagaimana NU mampu memainkan peranan strategis di luar kekuasaan.
“Secara historis politis, NU sudah membuktikan, bahwa NU tidak bergantung kepada kekuasaan, lihatlah saat Orde Baru berkuasa, NU di posisi terpinggirkan secara politis, meskipun segala akses baik ekonomi, sosial dan politik sekali pun, toh NU masih bisa eksis, bahkan NU menjadi bagian yang diperhitungkan penguasa, intinya posisi NU di manapun NU berada mampu memainkan peran strategis tersebut,” tambahnya.