Medan–Skalanews: Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Dr Ahmad Amar MSi mengatakan, jika potensi Indonesia tidak terkelola dengan baik, maka bonus demografi itu bisa menjadi bencana.
“Potensi Indonesia menjadi lima besar dunia dalam menghadapi Megatrend 2045 merupakan peluang yang luar biasa,” kata Ahmad Amar dalam seminar webinar kerjasama Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) dengan Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas Medan, Rabu kemarin.
Pada seminar mengusung tema Pemuda Indonesia sebagai Aset SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045 itu, Ahmad Amar mengimbau agar pemuda Indonesia memanfaatkan dengan baik peluang yang luar biasa itu. “Mau tidak mau kita harus siap menghadapi Bonus Demografi Megatrend 2045 itu,” katanya.
Menurutnya, sebagaimana menjadi program Presiden Joko Widodo, mengharapkan 600 talenta anak muda untuk bersama mengembangkan potensi berbagai lini dan potensi masing-masing.
“Interaksi utama anak muda kita adalah digital, ini bahagian dari resiliensi anak muda kita. Anak muda kita harus mampu menghadapi tantangan yang ada,” katanya.
Ahmad Amar menjelaskan, potensi pemuda Indonesia luar biasa. Data BPS terakhir, penduduk Indonesia memiliki anak muda sebesar 64,50 juta, perlu ditanamkan pilar yang menjadi visi Indonesia sebagai tonggak.
Mulai dari pembangunan SDM dan penguasaan Iptek, pembangunan ekonomi berkelanjutan dan lain-lain. “Kita patut bersyukur, Danau Toba menjadi satu dari lima super prioritas yang menjadi kunjungan wisata yang diarahkan Jokowi. Ini harus menjadi perhatian bersama, anak muda menanti potensi bagaimana membersamai membangunan Danau Toba dengan baik,” katanya.
Dia juga mengungkapkan, ada perubahan bio ekonomi, bagaimana demografi dunia, ada urbanisasi global, perdagangan internasional, tantangan keuangan global, ada kelas pendapatan menengah, saingan sumber daya alam, lalu ada perubahan iklim, kemajuan teknologi dan yang penting kita perhatikan dengan baik adanya perubahan geopolitik.
Karenanya, lanjut Ahmad Amar, Pemuda Indonesia harus tampil ke depan. “Ada tiga fungsi pemuda Indonesia yang harus terus dirawat dengan baik. Adalah Kekuatan Moral, karena etika bangsa ini berawal dari anak mudanya. Kemudian Iman dan Takwa, kemudian Sadar Hukum,” paparnya.
Berikutnya, peran pemuda sebagai kontrol sosial, bagaimana wawasan kebangsaan, kewarganegaraan, lingkungan, partisipasi publik, transparansi akses informasi.
Hal berikutnya yang harus menjadi perhatian serius, kata Ahmad Amar adalah, anak muda Indonesia agen perubahan. Dalam demokrasi, pendidikan politik, olahraga dan lingkungan hidup termasuk untuk memiliki jiwa entrepreneur.
Menurutnya, menghadapi Megatrend 2045, Indonesia tidak bisa sekadar mengajarkan leadership (kepemimpinan), tetapi entrepreneurship. “Menumbuhkembangkan semangat wirausahanya. Saat ini Indonesia yang menjadi entrepreneur hanya 3.5 persen saja, sementara negara lain sudah 12 persenan,” katanya membandingkan. SN-W02